gravatar

Hati-hati pada ciri-ciri Baby Sitter ini

Sekarang ini cukup sering terdengar kabar babysitter menculik anak majikannya. Tak hanya itu saja, ada juga kabar soal babysitter yang memberikan anak asuhnya obat tidur atau menelantarkan mereka.


Segala keburukan babysitter tersebut tentu membuat orangtua was-was. Agar tak salah pilih, kenali tanda-tanda babysitter yang buruk berikut ini, seperti dikutip dari Baby Center:

1. Anak gelisah dan tidak senang melihat pengasuhnya
Memang pengasuh tidak bisa menggantikan kenyamanan anak saat bersama orangtuanya, tapi setidaknya si bayi harus merasa aman dan dicintai oleh pengasuhnya itu. Kalau kondisi yang disebutkan di atas terjadi, kemungkinan si kecil belum merasa dekat dengan pengasunya. Kemungkinan lainnya si babysitter tidak bisa memberikan kenyamanan dan kehangatan yang dibutuhkan bayi.

2. Pengasuh anak merahasiakan bagaimana ia dan si kecil menjalani keseharian
Kalau pengasuh tidak mau terbuka soala aktivitas kesehariannya bersama bayi Anda, Anda patut mencurigainya. Aktivitas tersebut seharusnya bukanlah hal yang ditutup-tutupi. Saat Anda pulang bekerja tentu Anda pun ingin mendengar apa saja polah-tingkah si kecil saat ditinggal. Jika ternyata babysitter tidak bisa memberikan jawaban yang jelas, kemungkinan dia tidak bisa berkomunikasi dengan baik atau memang ada yang disembunyikan.

3. Anak terlalu sering mengalami insiden yang seharusnya bisa dihindari
Seorang babysitter seharusnya tidak melepaskan pandangannya dari si kecil. Pengasuh seharusnya juga tahu apa saja yang dilakukan anak Anda dan bisa mencegah insiden atau kecelakaan pada anak. Bisa jadi kecelakaan kecil yang dialami anak terjadi karena pengasuh tertidur atau asyik sendiri menonton televisi.

4. Perkataan Anda tidak didengarkannya
Baik Anda dan pengasuh seharusnya bekerjasama dalam bagaimana merawat dan mengasuh anak sebaik mungkin. Namun kalau ternyata si pengasuh bekerja seolah-olah dia lebih tahu segalanya dari Anda, Anda perlu berhati-hati. Apalagi kalau pengasuh mulai tidak mendengarkan saran atau perkataan Anda.

5. Pengasuh bangun atau datang terlambat
Cukup banyak orangtua mempekerjakan pengasuh yang bisa pulang ke rumahnya setelah bekerja. Jika Anda termasuk salah satunya, perhatikan bagaimana sikap pengasuh tersebut. Kalau ia sering datang terlambat tanpa alasan yang jelas, sudah pasti dia bukanlah orang yang dapat diandalkan.

6. Bayi sering terlihat kotor dan tidak rapi
Babysitter yang tidak bisa mengerjakan hal-hal mendasar seperti memandikan dan menggantikan baju si kecil, bukanlah orang yang sebaiknya Anda pertahankan. Apalagi kalau ternyata pengasuh tersebut menelantarkan anak dengan kondisi baju basah karena keringat atau ketumpahan air. Sebagai orangtua, Anda perlu sesekali menaruh 'mata-mata' di rumah untuk melihat bagaimana babysitter itu bekerja. Jangan sampai selama Anda bekerja si kecil dibiarkan kotor dan tidak rapi.

7. Pengasuh sering berbohong
Babysitter yang sering berbohong atau bahkan ketahuan mencuri sudah pasti tidak layak Anda pertahankan. Untuk mengasuh anak, Anda memerlukan orang yang dapat dipercaya. Jika dia sering berbohong, bagaimana bisa Anda memercayakan pengasuhan si kecil padanya.


Tapi dengan semua pemberitaan yang ada, kita jangan terlalu underestimate dulu. sebab masih banyak kok babysitter yang baik dan benar. tentu saja itu bisa didapatkan setelah melalui proses tertentu.


1. Selidiki Latar Belakangnya
Anda harus sudah memegang Berkas Pengalaman si calon Baby Sitter sebelum Anda menerimanya bekerja meski calon Baby sitter tersebut rekomendasi dari teman, saudara atau perusahaan penyalur tenaga kerja. Pelajari baik-baik catatan hidupnya, pendidikannya, dan riwayat pekerjaannya. Jika si Baby Sitter membawa langsung CV-nya, dan Anda tertarik untuk mempekerjakannya, sebaiknya jangan diminta untuk bekerja hari itu atau keesokan harinya. Biarkan dia pulang dahulu dan katakan bahwa Anda akan menghubunginya kembali.

Dengan begitu Anda punya kesempatan dua atau tiga hari untuk berkonsultasi dengan pasangan. Dan yang terpenting, Anda bisa mengkonfirmasi kebenaran data-data dalam CV si Babby Sitter dengan cara menghubungi orang-orang atau tempat sebelumnya ia bekerja. Hal ini untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Jika Anda mencari Babby Sitter melalui perusahaan penyalur, maka cari info sebanyak-banyak tentang kredibilitas perusahaan tersebut.

2. Berpengalaman
Memilih Baby Sitter bukanlah perkara sepele. Karena setiap hari si Baby Sitter akan selalu bersama anak Anda. Suka tidak suka, mau tidak mau, perkembangan anak Anda baik fisik maupun psikologi sedikit banyak dipengaruhi oleh si Baby Sitter tersebut. Oleh karena itu pilihlah Babby Sitter yang berpengalaman, berpendidikan cukup (minimal SLTA) ditambah bukti sertifikat Baby Sitter. Baby sitter dengan pendidikan menengah cenderung bisa diajak berfikir rasional, bisa diajak berdialog dan dinilai mampu menelaah kondisi-kondisi tertentu. Kombinasi antara pendidikan dan pengalaman merupakan kredit tersendiri dalam menilai seorang Baby Sitter. Jika calon yang Anda sukai belum punya pengalaman kerja, setidaknya syarat yang lain terpenuhi.

3. Usia 18-30
Pilhlah Baby Sitter yang berusia relatif muda karena cenderung bisa mengerti teori dan ilmu perkembangan anak. Jika ia berusia tua, dikhawatirkan ia akan lebih banyak menggurui dan cenderung tak mampu mengikuti teori perkembangan anak.

4. Jujur
Dimanapun dan kapanpun, kejujuran adalah hal yang amat penting. Anda tentu tak ingin memiliki Baby Sitter yang suka berbohong, apalagi jika sampai ia mengajari anak Anda untuk berbohong.

5. Menyenangi Dunia Anak-Anak
Karena berhubungan dengan langsung dengan anak-anak, seorang Baby Sitter mesti mengerti dan menyenangi dunia anak. Dengan begitu ia bisa menempati diri kapan harus menjadi seorang Baby Sitter dan kapan harus menjadi sahabat anak Anda.

6. Periang dan Menghibur
Alasan ini kedengarannya sepele, tapi jika Anda cermati dengan baik, Baby Sitter yang periang dan menghibur akan membantu perkembangan jiwa Anak. Anak Anda akan selalu merasa nyaman bersamanya. Anak Anda juga merasa punya ‘teman’ yang menyenangkan. Jika ia senang mendendangkan lagu-lagu atau mampu melakukan sesuatu yang membuat anak Anda gembira, tentu Anda juga senang bukan?

7. Senang Memasak
Tujuannya agar si Baby Sitter juga bisa membuat jenis masakan yang disukai anak-anak, seperti puding aneka warna atau es krim yang sehat. Karena terkadang anak-anak bosan dengan jenis makanan yang tersedia di rumah, nah si Baby Sitter bisa saja membuat makanan yang enak dan sehat dengan bentuk yang lucu-lucu.

gravatar
(Reply)

Dear Moms, sebagai info dan agar tidak mengalami lagi hal seperti saya.
Saya barusan mengeluarkan Baby Sitter untuk anak balita yang kurang ajar. Saya ambil dari Yayasan Purna Karya yang beralamat di Babakan Sari III No. 16, Bandung.
Nama Baby Sitter : Yuli Wahiddatun Khasanah
Asal : Gombong, Jawa Tengah
Umur : 19 thn
Fisik : kurus, kecil, rambut lurus panjang
Alasan saya keluarkan :
1. Tidak bisa mengurus anak.
2. Anak saya sering dibentak2.
3. Kasar. Anak saya nangis mengadu pada saya katanya dipukul mbak. Saya tanya pada suster itu, katanya tidak sengaja. Tetapi hal ini terjadi berkali2.
4. Sering sibuk telpon dan facebook-an dengan teman2 prianya dan membiarkan anak saya bermain sendiri.
5. Pernah saya baca facebooknya, tulisannya sangat kasar. Mengatai anak saya (maaf) "anak goblok diajarin gak bisa2, tolol, ngerepotin, anak gak tau diuntung, anjing bgt kerja di rumah ini, dsb." wew..
6. Sering berbohong.
7. Mulut manis di depan saya, tetapi berkata tidak baik di belakang saya. Setelah dia keluar, saya menemukan buku anak saya yang hilang yang ternyata dijadikan diary pribadi suster itu. Isinya sungguh kasar. Sad.. Padahal selama ini saya selalu bersikap baik padanya.
Secara keseluruhan sifatnya tidak baik untuk standar baby sitter ataupun karyawan. Daripada membahayakan anak saya, lebih baik cepat2 saya keluarkan. Berhati hatilah.

gravatar
(Reply)

terimakasih masukan dan informasinya sist violet.semoga bermanfaat buat kita semua

gravatar
(Reply)

Sulit cari babysitter yg jujur