
Racun-Racun Yang Terkandung Dalam Kosmetik
Tampil
cantik merupakan kebanggaan tersendiri bagi seorang perempuan terutama
di usia remaja, meski kadang-kadang harus mengorbankan kesehatan.
Beberapa kosmetik yang digunakan mengandung bahan berbahaya yang
ternyata bisa terserap masuk ke dalam tubuh.
Sebuah penelitian yang dilakukan Enviromental Working Group (EWG)
terhadap sampel darah dan urine pada 20 remaja putri usia 14-19 tahun
menunjukkan adanya kandungan bahan berbahaya. Sebagian merupakan pemicu
kanker, sebagian lagi bisa mempengaruhi keseimbangan hormonal.
Pada peneliti mengidentifikasi tak kurang dari 16 jenis senyawa berbahaya yang diyakini berasal dari kosmetik baik berupa bedak, parfum dan sebagainya. Ke-16 bahan berbahaya itu lantas dikelompokkan ke dalam 4 golongan.
Berikut ini adalah 4 golongan bahan berbahaya yang dimaksud.
1. Phthalate
Bahan
ini dugunakan juga dalam pembuatan plastik untuk memberi sifat elastis
atau lentur. Dampaknya bagi kesehatan jika terhirup atau tertelan dalam
kadar tertentu adalah memicu gangguan sistem reproduksi, asma dan
alergi.
Dalam kosmetik, phthalate digunakan sebagai pelarut tambahan dalam berbagai produk wewangian.
Dalam kosmetik, phthalate digunakan sebagai pelarut tambahan dalam berbagai produk wewangian.
2. Triklosan
Secara
langsung, triklosan yang digunakan dalam beberapa produk sabun dan
pasta gigi bisa memicu gangguan kesehatan saat bereaksi dengan
lingkungan aquatik atau berair. Salah satunya adalah gangguan pada
keseimbangan hormon tiroid.
Penggunaan triklosan secara berlebihan juga memicu dampak tidak langsung bagi kesehatan, yakni dengan memicu resistensi atau kekebalan kuman terhadap antibiotik. Dampaknya adalah kemunculan kuman-kuman super (superbug) penyebab penyakit yang tidak mempan dibasmi dengan antibiotik.
Penggunaan triklosan secara berlebihan juga memicu dampak tidak langsung bagi kesehatan, yakni dengan memicu resistensi atau kekebalan kuman terhadap antibiotik. Dampaknya adalah kemunculan kuman-kuman super (superbug) penyebab penyakit yang tidak mempan dibasmi dengan antibiotik.
3. Paraben
Senyawa yang memiliki nama lain parahydroxybenzoic dan digunakan juga sebagai pengawet dalam mie instant ini punya efek samping jika digunakan melebihi ambang batas keamanan. Karena sifatnya mirip dengan hormon esterogen, di dalam tubuh akan memicu ketidakseimbangan yang bisa meningkatkan risiko kanker payudara.
Dalam kosmetik, paraben sering digunakan sebagai campuran sabun, sampo, pasta gigi dan deodoran. Meski jarang, kontak langsung dengan kulit juga bisa menyebabkan alergi pada orang yang sensitif.
4. Wewangian sintetis
Beberapa
spesies binatang mengeluarkan wewangian alami yang disebut feromon,
yang fungsinya adalah untuk menarik pasangan di musim kawin. Oleh
manusia, wewangian ini dibuat tiruannya lalu digunakan dalam parfum,
serta beberapa jenis sabun wangi dan produk perawatan rambut.
Beberapa
jenis wewangian sintetis diketahui bisa memicu kanker pada binatang.
Meski belum diuji pada manusia, diduga kuat senyawa ini juga
meningkatkan risiko kanker pada manusia.
Sumber : memobee.com