Ternyata rumput teki banyak manfaat lho
Mengenal Tanaman Rumput Teki
Rumput Teki (Cyperus rotundus .L)
atau terkadang disebut Teki, Mota, Koreha wai, Rukut Teki, Rukut Wuta
adalah rumput palsu (batang segitiga) yang dapat hidup sepanjang tahun
dengan ketinggian 10 sampai dengan 75 cm.
Tanaman ini biasanya tumbuh liar di kebun, ladang ataupun tempat lain dengan ketinggian sampai 1000 m dari permukaan laut.
Tanaman ini mudah dikenali karena bunga-bunganya berwarna hijau kecoklatan, terletak di ujung tangkai dengan tiga tunas helm benang sari berwarna kuning jernih, membentuk bunga-bunga berbulir, mengelompok menjadi satu berupa payung.
Ciri khasnya terletak pada buah-buahnya yang berbentuk kerucut besar pada pangkalnya, kadang-kadang melekuk berwarna coklat, dengan panjang 1,5 - 4,5 cm dengan diameter 5 - 10 mm.
Daunnya berbentuk pita, berwarna mengkilat dan terdiri dari 4-10 helai, terdapat pada pangkal batang membentuk rozel akar, dengan pelepah daun tertutup tanah.
Pada rimpangnya yang sudah tua terdapat banyak tunas yang menjadi umbi berwarna coklat atau hitam.
Rasanya sepat kepahit-pahitan dan baunya wangi. Umbi-umbi ini biasanya mengumpul berupa rumpun.
Kandungan Kimia Yang Dimiliki Rumput Teki :
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa umbi (rimpang) rumput teki ini mengandung alkaloid, glikosida jantung, flavonoid dan minyak menguap sebanyak 0,3-1% yang isinya bervariasi, tergantung daerah asal tumbuhnya.
Akar yang berasal dari Jepang berisi cyperol, cyperene I & II, alfa-cyperone, cyperotundone dan cyperolone, sedangkan yang berasal dari China berisi patchoulenone dan cyperene.
Minyak essensial yang diperoleh dari umbi rumput teki ini mengandung sedikitnya 27 senyawa yang terdiri dari seskuiterpen, hidrokarbon, epokside, keton-keton, monoterpen dan alifatik alkohol serta beberapa senyawa lain yang belum dapat diidentifikasi
Manfaat Rumput Teki :
Secara tradisional, masyarakat di berbagai daerah di banyak negara telah lama dan banyak memanfaatkan umbi ( rimpang) dari tanamaan ini sebagai obat, diantaranya:
1. Untuk memperlancar menstruasi.
2. Mengurangi rasa sakit pada waktu haid.
3. Obat sakit perut dan obat pencuci anti keringat.
4. Dalam bentuk air rebusan sebagai obat untuk mengatasi penyakit mulut ( sebagai obat kumur)
5. Menyembuhkan sakit: panas, disentri, obat untuk memperlancar kencing, obat cacingan, obat antikejang pada sakit mencret dan juga obat borok.
Berikut penelitian rumput teki sebagai obat-obatan herbal :
1. Mengatasi Menstruasi yang Tidak Teratur.
Peneliti telah melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui mengapa umbi (rimpang) dari rumput teki ini banyak digunakan oleh masyarakat di berbagai daerah di banyak negara untuk mengatasi masalah datang bulan yang tidak teratur.
Mereka mencoba efek dari minyak menguap (minyak atsiri) dari umbi rumput ini yang diberikan secara injeksi (suntikan sub kutan) pada daerah vagina dari hewan coba tikus betina.
Dari hasil percobaan diperoleh, bahwa ternyata minyak menguap ini mempunyai efek esterogenik (sedang).
Senyawa dari minyak menguap yang paling memberikan khasiat adalah cyperene I.
Senyawa ini dipercayai akan menjadi senyawa proesterogen yang memperlihatkan biaoaktivitas tinggi setelah terjadi biotransformasi.
Efek esterogenik inilah yang dipercaya menjadi dasar penting bagi penggunaan rumput teki pada pengobatan untuk mengatasi masalah haid yang tidak teratur pada kaum wanita.
Caranya :
Bersihkan terlebih dahulu umbi tersebut lalu iris dengan ukuran secukupnya, jangan terlalu tebal agar cepat kering, namun juga jangan terlalu tipis agar minyak berkhasiatnya tidak hilang menguap.
Selanjutnya keringkan dengan cara diangin-anginkan, jangan terkena matahari langsung. Kemudian anda bisa membuat seduhan dari serbuk umbi ini sebanyak 6-9 g setiap harinya dengan air secukupnya .
Seduhan harus dibuat dari air yang mendidih. Tutup wadah dan diamkan sejenak sampai agak dingin, kemudian minumlah tanpa ampasnya. Ramuan ini dapat anda minum beberapa hari menjelang datangnya menstruasi.
2. Sebagai Penghilang Rasa Sakit dan Mengatasi Demam
Kegunaan lain secara tradisional dari rumput teki ini adalah untuk mengobati panas ( penurun demam) dan juga sebagai penghilang rasa sakit.
Untuk melihat efektifitas tanaman ini dalam menurunkan panas, peneliti telah mencoba dengan memberikan ekstrak etanol dari umbi rumput teki pada tikus yang telah dibuat demam terlebih dahulu.
Hasil percobaan memperlihatkan bahwa kemanjuran dari ekstrak tanaman ini ternyata 6 kali lipat dibandingkan dengan obat modern natrium salisilat.
Kemudian dari penelitian untuk mengetahui efek analgesik (penghilang rasa sakit) digunakan mencit yang disuntik dengan ekstrak etanol dari umbi(rimpang) tanaman ini.
Ternyata efek penghilang rasa sakit dari senyawa triterpen IV B yang dipunyai tanaman ini pada 5 mg/Kg BB mencit sebanding dengan pemberian obat modern penghilang rasa sakit yaitu asam asetilsalisilat pada dosis 30 mg/kg BB mencit.
Berdasarkan uraian diatas , penggunaan secara tradisional tanaman ini dalam mengatasi rasa sakit yang menyerang dikala menstruasi dapat dimengerti secara ilmiah.
3.Mengatasi Gangguan Saluraan Pencernaan
Selain di pulau Jawa, beberapa negara seperti Cina, Mesir, India, dan Sudan ternyata telah lama menggunakan tanaman ini selain untuk gangguaan menstruasi, juga untuk mengatasi gangguan fungsi pencernaan seperti mual, muntah, nyeri lambung dan nyeri perut.
Dari hasil percobaan yang dilakukan paraa ilmuwan pada anjing sebagai hewan coba, diketahui bahwa tanaman ini mempunyai efek antihistamin dan memiliki khasiat sebagai antiemetik (antimuntah).
Sedangkan untuk mengatasi kejang perut yang dapat mengakibatkan nyeri , sakit perut dan keluhan lainnya, Para peneliti menggunakan usus halus dari hewan coba kelinci.
Hasil percobaan membuktikan bahwa setelah diberi ekstrak etanol dari umbi (rimpang) tanaman ini, usus halus dari kelinci yang telah dibuat kejang dengan histamin spray dapat mengalami relaksasi yang berarti dapat digunakan untuk mengatasi kejang pada usus.
Dari uraian diatas, penggunaan rumput teki untuk mengatasi gangguan saluran pencernaan tidak hanya berdasarkan pemakaian tradisional, namun juga dapat dibuktikan secara ilmiah.
Aturan Pakai :
1. Buatlah seduhan dari serbuk rimpang (umbi) rumput teki ini sebanyak 3 g dengan air mendidih secukupnya.
2. Minumlah sehari 1 kali setiap pagi, sampai dirasa keluhan sudah hilang, atau kondisi membaik.
Keamanan Penggunaan Rumput teki:
1. Tanaman ini dapat dikategorikan mempunyai profile toksisitas yang rendah.
2. Pada percobaan dengan menggunakan ekstrak etanol dari umbi tanaman ini yang diberikan secara injeksi intraperitonial pada hewan coba mencit diketahui dosis kematian mencit terjadi pada 1500 mg/kg BB.
3. Sedangkan dosis kematian dari mencit yang diinjeksi secara intraperitonial senyawa aktif triterpen IV B ( salah satu senyawa aktif yang dipunyai umbi rumput teki) yang mempunyai efek anti radang dan penghilang rasa sakit adalah 50 mg/kg BB.
4. Efek samping pemakain tanaman ini jarang terjadi. Hanya berdasarkan pengalaman dari para herbalis di negara Cina.
5. Bagi para penderita yang mempunyai vital energi rendah harus lebih berhati-hati.
6. Dalam beberapa kasus, dijumpai pula terjadi konstipasi (sembelit) serta penurunan dari tekanan darah.
Sumber : Kaskus