gravatar

Punya kebiasaan gila belanja? Salahkan orang tua!

Apakah Anda memiliki kecenderungan shopaholic atau gila belanja? Jika iya, sebuah penelitian menunjukkan siapa yang bertanggung jawab atas hal tersebut. Sebuah penelitian mengungkap bahwa orang tua memiliki andil atas sikap shopaholic anak-anak mereka.
Shopaholic adalah sebutan bagi orang yang gila belanja dan tak mampu membatasi pengeluarannya untuk membeli barang-barang yang diinginkan. Meski shopaholic cenderung dijadikan bahan guyonan, baik di film maupun dunia nyata, namun perilaku ini sangat serius dan bisa berdampak besar, termasuk depresi dan hutang yang menggunung. Sama seperti alcoholic dan kecanduan lainnya, shopaholic juga bisa menghancurkan kehidupan.
 Sebuah penelitian yang dirilis pada The Journal of Consumer Affairs menunjukkan bahwa pengalaman saat masih kanak-kanak bisa memicu perilaku shopaholic ketika dewasa. Peneliti mengamati beberapa perilaku yang bisa menyebabkan kecenderungan shopaholic, dan menemukan bahwa gangguan serta masa-masa sulit saat masih kecil adalah penyebabnya.
Beberapa di antaranya adalah perceraian orang tua, orang tua yang tak lengkap (misalkan jika ayah bekerja di luar kota dan tak bertemu dengan anaknya). Hal-hal yang menyulitkan anak semacam ini menyebabkan mereka mencari kenyamanan dengan membeli sesuatu. Peneliti juga menunjukkan bahwa pola komunikasi orang tua berpengaruh.
"Orang tua pada keluarga yang memiliki gangguan cenderung mengajarkan anak mereka komitmen yang rendah dan tidak banyak terlibat dalam kehidupan anak mereka," ungkap peneliti, seperti dilansir oleh US News (19/07).
Tak seperti keluarga yang baik, keluarga tersebut tak banyak memberikan kesempatan bagi anak untuk menunjukkan rasa percaya diri dan otoritas, serta komitmen dan tanggung jawab. Komunikasi semacam ini tak mengajarkan anak kontrol diri serta caranya membuat keputusan yang rasional.
Hasil ini ditemukan peneliti setelah mengamati 300 mahasiswa tingkat awal. Mereka diminta mengisi kuesioner berkaitan dengan tekanan dalam keluarga, pola komunikasi, kejadian yang menyulitkan dalam keluarga, serta kecenderungan shopaholic yang mereka miliki.
Meski begitu, peneliti menyimpulkan bahwa kejadian buruk yang dialami anak-anak saat kecil menjadi penyebab tak langsung dari kebiasaan gila belanja. Orang tua yang mengetahui anak mereka mengalami kejadian buruk saat kecil, seperti perceraian, harus melakukan usaha lebih keras untuk mendukung mereka secara emosional. Mereka tak boleh menawarkan materi atau uang dan kartu kredit untuk mendukung dan membuat anak mereka nyaman.

sumber : merdeka.com

gravatar
(Reply)

Tulisannya Sangat Bermanfaat, dan Sangat Komplit, Sukses Selalu

Salam
http://rajagrosirkosmetik.com/
081.946.330.746 (XL)
0838.11.2525.24 (Axis)
081.2323.26.994 (Tsel)
328CE940 (Pin)

gravatar
(Reply)

artikelnya bgz-bgz, bsa nambah wawasan..
jdi orang tua harus hati-hati dalam mendidik anak sejak kecil..